Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup untuk makan atau makan untuk hidup hidup untuk uang atau uang untuk hidup

Sering terlintas dan terngiang di kepala beberapa pertanyaan yang menggelitik tentang hidup yang kita jalani seperti salah satu  pertanyaan ini , hidup untuk makan atau makan untuk hidup? hidup untuk uang atau uang untuk hidup?  dua dari sedikit pertanyaan hidup yang sangat sederhana dalam kalimatnya tapi mempunyai esensi dan arti yang sangat mendalam dari segi jawabannya.

uang  hidup makan
Uang dan Makan

manusia di ciptakan berbeda dan memiliki sifat dan tujuan hidup yang berbeda pula tergantung proses dan pembentukan sikap, sifat dan interaksi selama dia kecil hingga dewasa yang saya sebut proses hidup, proses belajar dan proses pembentukan, selama itu pula akan muncul berbagai tujuan asli ,pandangan hidup dan karakter seseorang. tujuan, pandangan hidup dan karakter seseorang itu yang akan memfilter dan menjawab pertanyaan hidup yang di ajukan pada dirinya. 

hidup untuk makan, secera explisit mempunyai artian bahwa orang yang hidup untuk pemuasan nafsu akan perutnya saja,  apapun itu selama nafsu perutnya terpenuhi dia akan lakukan, hidup untuk uang, hampir sama tapi object yang di inginkan beda yaitu uang. selama dia dapat uang dan yang di inginkan uang itu selalu bisa dicapai dia akan melakukan apapun untuk memenuhi tujuannya tersebut. menarik jika kita menarik relasi antara keduanya, untuk bisa makan pasti membutuhkan uang, nah orang yang hidup untuk makan sebagian memiliki sifat hidup untuk uang. 

makanan itu kalau dimakan bisa memberikan sumber kekuatan secara fisik itu logika, tapi juga secara explicit orang yang hidup untuk makan cenderung rakus dan serakah nafsu juga besar, berbanding terbalik dengan orang yang makan untuk hidup, sekedarnya penuh pengendalian , bukan karena lagi ngirit yah, boleh saja makan enak tapi jangan berlebihan. makanan itu jika didekati akan memberikan kekuatan fisik, tapi kalau di jauhi akan memberikan kekuatan hati atau batin. karena makanan itu sumber kekuatan maka akan menimbulkan nafsu  atau keinginan, ketika kita bisa mengendalikan makan kita, maka nafsu juga akan terkendali.

akan timbul petanyaan saya hidup untuk makan dan nafsu atau tenaga yang saya dapat akan saya gunakan untuk hal yang positif atau menyelesaikan pekerjaan. apakah anda yakin bahwa nafsu anda nantinya bisa benar benar digunakan untuk hal hal yang positive??  kalau anda bisa mempertanggung jawabkannya dan kalau memang hidup untuk makan dan energi yang diperoleh di gunakan untuk pekerjaan postif itu boleh boleh saja, tapi itu konteks yang berbeda  dan judul yang berbeda pula.

yang ingin saya sampaikan bahwa orang yang hanya berfikir hidup untuk makan yang dikejar hanya pemenuhan nafsu untuk mendapatkan makanan, dan cenderung rakus dan serakah dan tidak punya pengendalian diri. dan sebaliknya orang yang makan untuk hidup akan berfikir jernih, lebih tenang karena dia bisa mengendalikan nafsu dan dirinya. 

tulisan ini tidak bertujuan untuk menyinggung siapapun murni dari opini dan pendapat, sebagai pengingat dan pembelajaran untuk saya selalu waspada dan menjadi orang yang tidak serakah atau menjadi orang yang penuh dengan nafsu akan makanan dan uang semata. 

Kejarlah kesempurnaan dan keagunngan maka uang, harta, sanjungan dan semuanya itu akan datang dengan sendirinya. tapi yang perlu di pegan teguh adalah prinsip untuk memberikan yang terbaik bagi apapun yang kita kerjakan. 


Posting Komentar untuk "Hidup untuk makan atau makan untuk hidup hidup untuk uang atau uang untuk hidup"